Pages

Thursday, May 23, 2019

Premi Bruto Asuransi Umum Capai Rp 19,8 Triliun di Kuartal I

Perusahaan asuransi PT Manulife Indonesia membayar klaim ke nasabah sebesar Rp 5,5 triliun atau Rp 15,5 miliar per hari sepanjang 2018. Kapabilitas pembayaran klaim kepada nasabah dinilai menjadi kekuatan bisnis perusahaan.  

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Manulife Indonesia Jonathan Hekster mengatakan jika menjaga kepercayaan nasabah bisa menjadi kunci sukses sebuah perusahaan.

Kinerja positif yang diraih tiap tahunnya, tidak lepas dari keberhasilan perusahaan menjaga kepercayaan nasabah. “Nasabah harus menjadi yang terutama. Jangan lihat dari hasil laba dulu, tetapi pikirkan dulu apa yang diperlukan nasabah,” ujar dia dalam keterangannya, Senin (20/5/2019).

Menurut dia, perusahaan tak ingin jika saat nasabah mengalami bencana, kemudian ditambah lagi dengan ketidakpastian. Sebab itu kekuatan bisnis Manulife Indonesia adalah untuk memastikan kapabilitas pembayaran klaim kepada nasabah. 

Hal ini diakui dua nasabah Manulife Indonesia, yakni Yovita Gunawan (41) dan Emiryzard Shah Khaled Hilman (18 tahun). Kedua nasabah itu merupakan nasabah unik Manulife Indonesia. Yovita merupakan nasabah yang memiliki polis Manulife terbanyak yakni 29 polis dan Emir, sapaan akrab Emiryzard, adalah pemegang polis termuda di Manulife Indonesia.

Yovita mengaku membeli 29 produk proteksi Manulife untuk dirinya dan keluarga. Dengan polis pertama tahun 1998 yakni produk Darma Prodana.

Produk proteksi kesehatan dan investasi itu dinilai sangat menguntungkan. Sebab hanya beberapa kali bayar, memberi imbal hasil cukup besar. Ini yang membuat dia memutuskan untuk mengambil produk lainnya. Hal lain karena proses klaim yang dinilai mudah dan lancar.

Menurut dia, perlunya asuransi karena biaya rumah sakit terus meningkat. dengan ikut asuransi dengan benefit yang tinggi, ia tidak khawatir ketika sakit untuk mendapat layanan terbaik di rumah sakit.

Nasabah lain, Emir mengaku membeli polis asuransi Manulife Indonesia karena pengalaman buruk yang dihadapi kakak sulungnya yang berkali-kali masuk rumah sakit dan menghabiskan uang yang sangat besar.

Sementara, kakaknya itu tidak memiliki proteksi asuransi. Belajar dari pengalaman itu, kakak keduanya ikut perlindungan asuransi Manulife Indonesia dan mendapat proteksi dengan layanan memuaskan.

“Makanya, saya ikut membeli polis Manulife, apalagi kata ayah saya, produk asuransi itu juga ada investasinya,” ujar Emir.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/30FVpre
May 23, 2019 at 07:16PM from Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Indonesia dan Dunia - Liputan6.com http://bit.ly/30FVpre
via IFTTT

No comments:

Post a Comment