Liputan6.com, Jakarta - Penerapan bahan bakar minyak (BBM) berjenis solar dengan campuran 20 persen minyak nabati (sawit), yang disebut B20 masih terus didorong pemerintah. Berbagai agen pemegang merek (APM), terutama yang memiliki mobil diesel telah mempersiapkan diri, termasuk PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI).
Dijelaskan Yohanes Pratama, GM Sales Division IAMI, dari sisi mesin, penggunaan B20 atau B30 tidak ada masalah. Bahkan, pihaknya sudah mengirimkan mesin ke Jepang untuk dites, dan di-running 1.000 jam, dan hasilnya bakal diinformasikan lebih lanjut.
"Untuk mesin tidak masalah, hanya di luar mesin kan ada komponen lain, seperti selang bahan bakar, filter, dan tidak hanya Isuzu, semua brand harus memperhatikan filter solar atau tangki bahan bakar," jelas Yohanes saat berbincang dengan wartawan di sela-sela workshop wartawan industri Astra International (AI), Rabu (21/11/2018).
Lanjutnya, karena bahan bakar B20 memiliki karakter seperti jel, jadi pemilik memang harus memperhatikan bagaimana kerak hasil pembakaran bisa dikuras.
"Sepanjang mesin digunakan dengan bagus, begitu RPM tinggi kerak bisa dibakar. Namun, jika RPM rendah, kerak bisa mengendap atau ngumpul," tegasnya,
Sementara itu, dengan efek bakal lebih banyak kerak yang mengumpul jika menggunakan bahan bakar B20, jadi ada harus ada usaha lebih dari pemilik kendaraan untuk mengecek filter bahan bakar.
Pastinya, waktu atau interval penggantian filter akan lebih cepat, jika dibandingkan saat menggunakan solar biasa yang beredar saat ini.
"Sebenarnya, filter kita harganya sudah murah, jadi tidak ada isu terkait hal tesebut. Tentunya, pemilik juga harus sering-sering mengecek filter bahan bakar kendaraannya," imbuhnya.
https://ift.tt/2KppOCy
November 21, 2018 at 05:37PM from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2KppOCy
via IFTTT
No comments:
Post a Comment