Pages

Monday, November 19, 2018

Dua Tahun Beralih Mendukung China, Filipina Mengaku Belum Dapat Manfaat

Liputan6.com, Manila - Dua tahun setelah Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengumumkan "perceraian" dengan sekutu lama Amerika Serikat (AS), sebagai imbalan hubungan bisnis baru dengan China, negara itu mengaku belum mendapat manfaatnya.

Duterte mendapat komitmen pinjaman dari Beijing senilai US$ 24 miliar (setara Rp 349 triliun) pada 2016, di mana China berjanji melakukan investasi pada perbaikan infrastruktur setempat.

Dikutip dari Channel News Asia pada Senin (19/11/2018), komitmen tersebut disepakati beberapa pekan setelah Filipina mengaku "diperlakukan seperti anjing" oleh Washington, dan menyatakan lebih baik berhubungan dengan China.

Tetapi hanya sebagian kecil komitmen Beijing telah terwujud, yang membuat Duterte melancarkan kritik yang dikaitan dengan kemungkinan China mengancam kedaulatan Filipina di Laut China Selatan.

Para pengamat memperkirakan Duterte akan mendesak China untuk menepati janji investasinya ketika Xi Jinping berkunjung ke Filipina, pekan ini.

Menteri Anggaran Filipina Benjamin Diokno mengatakan bahwa akan tidak masuk akal untuk mengharapkan semua janji China terpenuhi dalam jangka dua tahun, tetapi para pejabat berharap campur tangan Xi bisa membantu.

"Kami sangat optimis dengan keinginan ini, kepala negara mereka, akan menekan birokrasi Beijing untuk mempercepat proses pencarian dana," katanya pekan lalu.

Program infrastruktur "Membangun, Bangun, Bangun" dari Duterte, yang merupakan inti dari strategi ekonominya, melibatkan 75 proyek utama yang setengahnya diperuntukkan bagi pinjaman, hibah atau investasi China.

Namun menurut dokumen pemerintah Filipina yang tersedia untuk publik, hanya tiga dari seluruh rencana investasi, yakni dua jembatan dan fasilitas irigasi senilai gabungan US$ 167 juta (Rp 2,4 triliun), yang baru dibangun.

Sisanya, termasuk tiga proyek kereta, tiga jalan raya dan sembilan jembatan, berada di berbagai tingkat perencanaan dan penganggaran, atau menunggu persetujuan pemerintah China untuk pendanaan, atau pencalonan kontraktor yang ditunjuk Beijing.

Simak video pilihan berikut: 

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte menghancurkan sejumlah mobil mewah milik koruptor.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2qWQEZW
November 20, 2018 at 07:31AM from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2qWQEZW
via IFTTT

No comments:

Post a Comment