Liputan6.com, Morowali - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan kembali angkat bicara soal kritik kepada pemerintah mengenai tenaga kerja asing (TKA).
Dia membantah kritik yang mengatakan saat ini TKA tengah membanjiri Indonesia, salah satunya di sektor manufaktur. Sebab jika dibandingkan, jumlah TKA dinilai sangat kecil dibandingkan tenaga kerja Indonesia.
"Sekarang ada 30.000 lebih pegawai di sini (kawasan Industri Morowali) yang di-payrool. Ada 3.000 orang Tiongkok. Di bawah 10 persen," kata dia, saat ditemui, di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah, Jumat (11/1/2019).
"Jadi jangan bikin cerita di luar 55 persen pegawai Tiongkok. Kamu lihat, pegawai Tiongkoknya mana? Expert-expertnya masih banyak, tapi pegawai di bawah, hampir semua dari kita," tegasnya.
Dia mengatakan, pemerintah melalui program vokasi, seperti pendirian politeknik akan terus berupaya mencetak tenaga kerja kompeten untuk menggantikan peran TKA.
"Itu bertahap akan kita kurangi, karena tadi sudah komit bikin Politeknik dari 200 menjadi 600 lulusannya," ujar Luhut.
Dengan demikian, ke depan jumlah tenaga kerja asing (TKA) akan terus berkurang, seiring dengan siapnya tenaga-tenaga ahli dari Indonesia.
"Jadi kalau ada orang Indonesia yang skill-nya cukup akan dipakai. Jadi harus dilihat. Jangan kita ingin untung orang lain tidak untung, jadi harus sama-sama untung," imbuhnya.
Peletakan batu pertama pembangunan pabrik lithium battery yang baru saja dilakukan juga menjanjikan peluang kerja yang banyak.
"Ini akan jadi salah satu yang terbesar di dunia. Pegawai hari ini sudah 30.000-an lebih nanti akan 100.000-an orang," tutur dia.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
http://bit.ly/2SLklt2
January 11, 2019 at 04:45PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2SLklt2
via IFTTT
No comments:
Post a Comment