Pages

Tuesday, November 27, 2018

Presiden Ukraina Antisipasi Invasi Militer Rusia, Ada Ancaman Perang?

Liputan6.com, Kiev - Menyusul ketegangan terbaru antara Rusia dengan Ukraina di Selat Kerch dekat Semenanjung Krimea yang disengketakan, Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengklaim bahwa dinas intelijen memiliki bukti Rusia tengah mempersiapkan invasi darat ke negaranya.

Hal itu disampaikan oleh Poroshenko dalam sebuah pidato untuk mengumumkan darurat militer di Ukraina guna mengantisipasi eskalasi tensi dengan Rusia, setelah Negeri Beruang Merah menembaki dan menyita tiga kapal Ukraina di Selat Kerch dekat Krimea.

Namun, Presiden Poroshenko belum mengungkapkan detail mengenai klaimnya tentang rencana invasi darat Rusia ke Ukraina, demikian seperti dikutip dari Newsweek, Selasa (27/11/2018).

Bentrokan di Selat Kerch adalah eskalasi besar dari ketegangan yang terjadi antara kedua negara sejak Rusia mencaplok Semenanjung Krimea dari Ukraina dan mulai mendukung separatis bersenjata di negara itu pada tahun 2014.

Banyak ahli mengatakan serangan Rusia terhadap kapal angkatan laut Ukraina pada hari Minggu adalah pengubah status quo atas tensi kedua negara selama ini.

"Kisah besarnya di sini adalah bahwa pasukan bersenjata Rusia, di siang hari bolong, meluncurkan serangan terhadap kapal angkatan laut Ukraina. Ini merupakan hal baru. Moskow, tentu saja, menyandera Krimea dengan militernya, tetapi di balik samaran orang-orang bersenjata yang tak dikenal," kata John Herbst, Duta Besar AS untuk Ukraina dari 2003 hingga 2006, kepada Newsweek.

"Moskow telah melakukan perang yang tidak terlalu rahasia di Donbass. Ya, ada ribuan perwira Rusia di sana dan mereka mengontrol pertempuran, tetapi Moskow membantahnya. Dalam hal ini, tidak ada penyangkalan," tambahnya.

"Video dari menteri dalam negeri Ukraina menunjukkan kapal Rusia menabrak kapal Ukraina yang tengah bermanuver. Dan kemudian kapal-kapal Rusia merespons dengan menembaki kapal-kapal Ukraina, melukai enam, dan menyita kapal-kapal itu. Ini adalah tindakan agresi terbuka oleh satu negara terhadap negara lain," lanjut Herbst.

Anggota komunitas internasional dan NATO sedang melakukan penyesuaian atas situasi terbaru itu.

"Inggris benar-benar mengutuk penggunaan kekuatan Rusia terhadap kapal Ukraina memasuki Laut Azov. Sekali lagi, kita melihat penghinaan Rusia terhadap norma-norma internasional dan kedaulatan Ukraina. Rusia harus membebaskan para pelaut Ukraina," kata Menteri Luar Negeri Inggris, Jeremy Hunt dalam sebuah pernyataan Senin 26 November.

Simak video pilihan berikut:

Pejabat Ukraina mengatakan kebakaran terjadi di gudang amunisi di Ukraina telah memaksa evakuasi lebih dari 10.000 orang. Tidak ada koran jiwa dan luka-luka.Kementerian Darurat mengatakan kobaran api di gudang dekat Ichnya di wilayah timur Chernihiv ...

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2r5AJIy
November 27, 2018 at 06:21PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2r5AJIy
via IFTTT

No comments:

Post a Comment