Cek Fakta Liputan6.com memanfaatkan fasilitas Google Images untuk mengecek asal-usul foto seorang pria dengan tangan menghitam tersebut. Itu adalah foto lama. Diambil pada tahun 2012.
Ternyata, tak ada yang menautkan foto tersebut dengan kabar pembakaran Alquran. Kata kunci terkait justru adalah "black plague today" -- yang merujuk pada Black Death atau Maut Hitam, pandemik paling mematikan dalam sejarah manusia. Wabah yang diyakini disebabkan bakteri Yersinia pestis itu menyebar ke seluruh Eropa antara tahun 1346 dan 1353.
Sejumlah media internasional yang ternama juga memajang foto pria tersebut. Misalnya BuzzFeed. Dalam artikel berjudul, What The Bubonic Plague Looks Like Today, yang diunggah pada 18 Juli 2012, dikabarkan bahwa seorang pria bernama Paul Gaylord -- sosok yang sama dengan yang dituduh sebagai pembakar Alquran -- baru pulih wabah bubonik.
Gaylord, yang berasal dari Bend di Oregon, menderita penyakit tersebut setelah menarik bangkai tikus keluar dari mulut kucing bernama Charlie. Kucing itu ternyata tersedak saat mencoba menelan binatang pengerat itu.
Penyakit yang menewaskan sepertiga orang Eropa pada masa lalu itu membuat tukang las tersebut kehilangan jemari tangan dan kakinya. Pada akhirnya, ia tak sanggup melakoni pekerjaannya. Tak bisa cari nafkah.
Situs media Inggris, The Guardian juga mengunggah kisahnya dalam artikel berjudul, Oregon man recovering from rare case of the plague yang diunggah pada Rabu 18 Juli 2012.
Dalam artikel itu, dijelaskan bahwa pihak keluarga lah yang mengunggah foto kondisi Paul Gaylord, dengan telapak tangan yang sebagian menghitam. Warnanya bahkan gelap, seperti arang.
Gaylord yang gagal mengeluarkan bangkai tikus itu akhirnya menembak Charlie, si kucing. Alasannya, agar hewan itu lepas dari penderitaan. Binatang itu kemudian ia kubur di halaman.
Dua hari kemudian, ia bangun tidur dengan kondisi tak karuan. Demam tinggi dan menggigil.
"Saya tak yakin bisa bekerja lagi," kata Gaylord pada Associated Press dalam wawancara lewat telepon.
Situs Daily Mail juga mengunggah cerita nahas Paul Gaylord dalam artikel berjudul, 'I'm very happy to be alive': Plague victim has fingers and toes amputated in painful 2.5 hour surgery pada 19 September 2012.
Dalam berita itu diinformasikan bahwa para dokter di St Charles Medical Center mengamputasi bagian tubuh pasien yang menghitam.
Operasi berjalan 2,5 jam. Sukses, tapi menyakitkan. Ahli bedah mengamputasi jari-jari tangannya, hingga ke telapak bagian atas. Hanya setengah dari jempol kirinya yang tersisa. Yang bagian kanan bahkan hilang seluruhnya.
Tak hanya itu, para dokter juga mengamputasi jemari kaki dan bagian atas telapak kaki kanan Gaylord.
Tak terkira rasa sakit yang dialami Gaylord, fisik maupun psikis, namun ia masih bersyukur.
"Saya bersyukur masih hidup," kata dia. "Itu adalah hal yang tak dapat diubah. Saya ingin melalui rasa sakit ini dan kembali bisa berjalan dan melakukan apapun secara mandiri."
https://ift.tt/2zmDN7R
November 21, 2018 at 07:27PM from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2zmDN7R
via IFTTT
No comments:
Post a Comment