Pages

Showing posts with label 2018 at 06:28PM. Show all posts
Showing posts with label 2018 at 06:28PM. Show all posts

Tuesday, December 25, 2018

Pos Pengungsian di Lampung Siapkan Ribuan Nasi Bungkus untuk Korban Tsunami

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan, korban meninggal akibat tsunami di Selat Sunda terus bertambah. Data terbaru pada Selasa (25/12/2018) pukul 13.00 WIB menyatakan, korban meninggal berjumlah 429 orang.

"429 orang meninggal, 1.485 luka-luka, 154 hilang," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa.

Sutopo juga menyampaikan, 16.082 orang mengungsi akibat tsunami. Korban meninggal terdapat di wilayah Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Pesawaran, dan Tanggamus.

Sutopo menyatakan, dari data terbaru akibat tsunami disebutkan 882 unit rumah rusak, 73 penginapan rusak, 60 warung rusak, 434 perahu dan kapal rusak, 24 kendaraan roda empat rusak, 41 kendaraan roda 2 rusak, 1 dermaga rusak, dan 1 shelter rusak.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2TbYOtw
December 25, 2018 at 06:28PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2TbYOtw
via IFTTT

Monday, December 24, 2018

BNPB Sebut Sistem Peringatan Dini Tsunami Wajib Diperkuat

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Indonesia belum memiliki sistem peringatan dini tsunami yang disebabkan longsor bawah laut dan erupsi gunung api.

"Yang ada saat ini sistem peringatan dini yang dibangkitkan gempa. Sistem sudah berjalan baik. Kurang dari 5 menit setelah gempa BMKG dapat memberitahukan ke publik," kata  Sutopo melalui akun twitternya @Sutopo_PN, Senin (24/12/2018).

Menurutnya, sistem peringatan dini ini harus diperkuat di Indonesia. Hal itu karena buoy atau alat deteksi tsunami di Indonesia juga sudah tidak beroperasi sejak 2012.

Selain itu, aksi vandalisme dan terbatasnya anggaran menjadi penyebab tidak berfungsinya buoy tsunami saat ini.

Untuk itu Sutopo, menegaskan perlunya membangun peralatan dan sistem untuk mendeteksi terjadinya tsunami akibat erupsi.

"Tidak adanya peralatan sistem peringatan dini menyebabkan potensi tsunami tidak terdeteksi sebelumnya. Tidak terpantau tanda-tanda akan datangnya tsunami sehingga masyarakat tidak memiliki waktu evakuasi," ucapnya.

Sutopo juga mencontohkan, bencana tsunami akibat longsor bawah laut sendiri sebelumnya sudah pernah terjadi di Maumere pada tahun 1992 dan Palu pada tahun 2018.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2QNUl3u
December 24, 2018 at 06:28PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2QNUl3u
via IFTTT

Thursday, December 6, 2018

Ekonomi Dunia Melambat pada 2019, Bagaimana Indonesia?

Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi dunia diproyeksi melambat pada 2019, tak terkecuali Indonesia. Tensi perang dagang pun malah diprediksi memburuk dan mempengaruhi alur dagang dan rantai suplai global. 

Laporan Moody's menyebut pada Januari 2019 tarif Amerika Serikat (AS) ke China diprediksi bertambah dan setelahnya akan ada tarif lagi untuk produk China senilai USD 267 miliar. Ada pula restriksi investasi China di sektor teknologi AS, serta sengketa Brexit yang akan mencapai puncak di Maret 2019,

"Kami tidak berpikir bahwa deskalasi perang dagang (di G20) adalah penyelesaian permanen," ucap Joy Rankothge, Vice President-Senior Analyst Moody's Investors Service dalam acara Inside ASEAN - Spotlight on Indonesia's Media Roundtable, di Jakarta, (6/12/2018).

Dia menuturkan, ada faktor-faktor di luar yang memengaruhi perang dagang, seperti isu politik. Namun, di tengah isu tersebut, ekonomi Indonesia diproyeksi tumbuh lebih baik jika dibandingkan dengan negara emerging market lain seperti Turki, Brazil, dan Argentina.

Berdasaran laporan Moody's Investors Service, ekonomi Indonesia diproyeksi tumbuh 4,8 persen pada 2019 dan 4,7 persen pada 2020. Itu lebih baik dari proyeksi pertumbuhan rata-rata G20 Emerging Economies, yakni 4,6 persen di tahun 2019. Pertumbuhan Indonesia juga lebih tinggi ketimbang Turki yang tahun depan pertumbuhan akan minus 2 persen dan pada 2020 baru naik menjadi 3 persen.

Negara berkembang lainnya seperti Argentina juga mengalami pertumbuhan minus 1,5 persen pada 2019 dan 1,5 persen di 2020. Sementara, Brazil tumbuh 2 persen dan 2,5 persen pada 2019 dan 2020.

Laporan itu juga menjelaskan mata uang Indonesia tidak termasuk ke dalam 10 besar negara yang nilainya jatuh terhadap dolar Amerika Serikat. Peringkat Indonesia ada di nomor 14, dan posisi lima besar dipegang oleh Argentina, Turki, Pakisan, Tunisia, dan Brazil.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2zMeqwu
December 06, 2018 at 06:28PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2zMeqwu
via IFTTT