Viktor Laiskodat mengatakan, Pemprov NTT ingin menciptakan Taman Nasional Komodo sebagai alam liarnya komodo.
"Kita akan datang dan lihat kehidupan mereka yang liar. Jadi mereka mencari makan sendiri dengan agresif dan buas. Atraksi itu akan menarik bagi wisatawan, bagaimana ia mengejar, menangkap dan memakan hewan lain. Jadi, kita bukan memanjakan dengan memberinya makan dan komodo menjadi malas," dia menegaskan.
Viktor menambahkan bahwa kuota pengunjung pun perlu dibatasi. Kuota pengunjung maksimum 50.000 dalam satu tahun. Setiap pengunjung harus tercatat sebagai member dengan biaya US 1.000 dolar untuk satu tahun.
"Awal dari kebijakan penutupan TNK ini banyak yang menolak, tetapi kini banyak yang sudah setuju termasuk Presiden. Kami juga membentuk tim dari pemerintah provinsi dan pusat, untuk mendiskusikan langkah-langkah yang akan dibuat dan juga besaran anggaran yang digunakan," imbuhnya.
Selain itu, Viktor juga menambahkan pentingnya menjaga tempat wisata dari sampah plastik.
"Kita, saat ini, sudah mulai menggerakan aksi pembersihan sampah. Dulunya pantai di pulau komodo itu penuh dengan sampah. Saat saya bertemu wartawan dari Australia, mereka mengatakan sekarang sudah mulai terlihat bersih. Kita juga akan membenahi tempat wisata seperti Labuan Bajo dan TNK untuk meningkatkan daya tarik wisatawan," Viktor memungkasi.
Simak video pilihan berikut ini:
http://bit.ly/2wAu245
June 04, 2019 at 07:01AM from Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Indonesia dan Dunia - Liputan6.com http://bit.ly/2wAu245
via IFTTT
No comments:
Post a Comment