Liputan6.com, Jakarta - Tak melulu kerja keras, menjalankan roda bisnis juga seringkali menuntut antusiasme yang tinggi. Sebaliknya, studi yang dilakukan sejumlah peneliti di Inggris justru menemukan para pengusaha pesimis lebih sukses dibandingkan mereka yang optimis.
Melansir laman studyfinds.org, Rabu (15/5/2019), para pengusaha baru dengan dengan tingkat optimismme tinggi menghasilkan laba sekitar 30 persen lebih rendah dibandingkan yang dihasilkan para pesimis.
Penelitian ini dilakukan para peneliti dari jurusan Manajemen University of Bath’s School. Para peneliti mengatakan, penemuannya dapat memberikan pencerahan tentang mengapa hanya setengah dari bisnis baru di Inggris yang dapat bertahan dalam lima tahun pertamanya.
Dalam studinya, para peneliti menelusuri sejumlah partisipan yang beralih dari karyawan untun mendirikan bisnis sendiri. Hasilnya menunjukkan bahwa para pengusaha yang secara berlebihan optimis seringkali kurang realistis dalam menentukan target bisnisnya.
Pada akhirnya, para pengusaha baru yang terlalu percaya diri dengan mudah mengestimasi peluang sukses secara berlebihan. Di waktu yang sama mereka juga meremehkan kemungkinan gagal yang dihadapi usahanya.
Dengan begitu, mereka seringkali tidak siap menghadapi tantangan dan hambatan yang dapat meruntuhkan bisnisnya jika tidak diatasi dengan baik.
"Hasil kami menunjukkan bahwa terlalu banyak orang yang kini merintis bisnis sendiri. Ketika sebagian besar masyarakat menganggap optimisme dan pola pikir pengusaha sangat penting, tapi saat kedua sikap itu digabungkan, perlu ada cek realita di lapangan," papar Profesor Ekonomi Bisnis University of Bath’s School of Management, Chris Dawson.
Dia juga menjelaskan, pesimisme tidak selalu menggambarkan sikap putus asa. Tapi sifat itu justru menghindarkan banyak orang dari proyek-proyek bisnis yang tidak menguntungkan.
http://bit.ly/2w7IHDK
May 19, 2019 at 05:32PM from Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Indonesia dan Dunia - Liputan6.com http://bit.ly/2w7IHDK
via IFTTT
No comments:
Post a Comment