:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2777835/original/085108800_1555162448-debat.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden petahana Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan alasan pemerintahannya fokus dalam pembangunan infrastruktur. Menurut dia, dengan pembangunan infrastruktur, akan muncul titik-titik pertumbuhan ekonomi baru.
"Itu salah satu cara untuk pemerataan (ekonomi)," ujar Jokowi dalam debat capres terakhir di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).
Selain itu, bentuk lain untuk melakukan pemerataan ekonomi dengan mengalirkan dana desa. Anggaran ratusan triliun rupiah telah disalurkan ke desa-desa seluruh Indonesia.
"Kita miliki dana desa. Kita transfer sampai Rp 257 triliun ke desa-desa di Indonesia. Untuk pemerataan," kata Jokowi.
"Beli bahananya dari desa, material, pekerjanya, semuanya dari desa. Sehingga pemerataan betul ada di desa itu," imbuh dia.
Tak hanya itu, Jokowi juga meluncurkan program keluarga Harapan (PKH). Dengan program itu, gizi anak Indonesia tak mampu bisa diatasi.
"Juga Kartu Indonesia Sehat (KIS), kalau mereka sakit tidak terbebani biaya rumah sakit. Juga Kartu Indonesia Pintar (KIP) anak mereka bisa sekolah SD, SMP dan SMA. Dan akan menuju hingga jenjang kuliah," jelas Jokowi.
Sementara itu, calon wakil presiden Sandiaga Uno mengungkapkan pengalamannya dalam menangani kemiskinan saat menjadi wakil gubernur DKI. Dia mengakui hal tersulit terkait itu adalah dengan data angka kemiskinan yang valid.
"Big data nasional dengan e-KTP kita, kita akan mampu single identification number. Nama dan alamat kemiskinan bisa kita ketahui. Kita bidik dengan program sasaran yang tepat," ujar Sandiaga.
Dia berjanji akan menurunkan harga pangan dan kemiskinan. Selain itu, juga akan menciptakan 4 juta lapangan kerja baru.
"Dengan begitu bisa tercapai harapan pemerataan," ujar Sandiaga Uno.
http://bit.ly/2GluZ60
April 13, 2019 at 10:41PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2GluZ60
via IFTTT
No comments:
Post a Comment