Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggandeng Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk menyelidiki lebih lanjut amplop cap jempol untuk serangan fajar dalam kasus suap Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Bowo Sidik Pangarso. Sebab, bisa saja amplop semacam itu beredar di tempat lainnya.
"Nah itu nanti jadi tugas dari Bawaslu untuk menginvestigasi. Harusnya KPK bekerja sama dengan Bawaslu sekarang itu. Karena dugaan itu sangat membuat orang tuh bertanya," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/4/2019).
Dia mengatakan, kasus yang menimpa Bowo berkaitan dengan politik. Maka dari itu diperlukan kerjasama antara KPK dan Bawaslu.
"Ini politik, ya harus di terusin jangan kemudian keliatan ngerem begitu. Jadi kayanya banyak aparat ini ada polisi yang mengaku habis itu ngerem, KPK menangkap rencana serangan fajar ngerem, ini ngerem-ngerem ini yang bikin kita jadi ragu," ungkapnya.
Menurut Fahri, Bawaslu harus mengambil tindakan juga dalam kasus tersebut. Sehingga kejadian semacam itu tidak terjadi lagi di tempat lain.
"Jangan-jangan amplop begitu banyak di tempat lain. Dan itukan modusnya mudah di lacak. Maka Bawaslu harus mengambil kangkah cepat supaya paling tidak ini cukup menjadi satu pristiwa yang tidak ada peristiwa lainnya," ucapnya.
https://ift.tt/2UgQqxB
April 04, 2019 at 06:31PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2UgQqxB
via IFTTT
No comments:
Post a Comment