Liputan6.com, Jakarta Banyak pemilik kendaraan menganggap kaca spion motor orisinal bawaan pabrik kurang keren dan cukup mengganggu karena dianggap terlalu besar atau lebar, sehingga kurang nyaman saat bermanuver di tengah kemacetan lalu lintas.
Karena alasan itu, tak sedikit pemilik kendaraan kemudian mengganti kaca spion dengan ukuran yang lebih kecil.
Namun mengganti kaca spion motor bawaan pabrikan ternyata tidak direkomendasikan. Seperti dilansir Suzuki, Minggu (10/2/19), kaca spion standar dengan spion variasi berisiko mengurangi atau menghilangkan sama sekali fungsi kaca spion itu sendiri.
Kaca spion bawaan pabrikan sudah dirancang sesuai dengan spesifikasi motornya. Posisi riding tiap motor tidak sama, ada yang duduk tegak, ada posisi badan sedikit menunduk. Lebar setang tiap motor juga tidak sama. Karena itulah derajat kemiringan kaca spion sudah dirancang supaya tidak sulit dilihat oleh pengendara.
Untuk spion motor yang memiliki lebar 15 cm kemudian diganti dengan kaca spion yang lebarnya hanya 10 cm, maka bisa dipastikan kondisi jalan di belakang pengendara akan sulit terpantau atau bahkan tidak terlihat sama sekali.
Selanjutnya
Di sisi lain, spion motor bawaan pabrik sebenarnya memiliki fungsi sangat baik ketika menghadapi macet. Desain kaca spion standar pabrikan mayoritas lebih lebar dari setang motor, sehingga saat berkendara di tengah dua mobil yang merayap, pengendara bisa lebih memperkirakan bisa atau tidaknya setang menyelip di antara mobil.
Kaca spion sudah menjadi salah satu unsur keselamatan yang penting. Supaya aman di jalan salah satu cara yang harus dilakukan ialah tetap rajin memantau kondisi lalu lintas di belakang melalui kaca spion.
http://bit.ly/2GzZTbf
February 10, 2019 at 06:18PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2GzZTbf
via IFTTT
No comments:
Post a Comment