Pages

Tuesday, November 20, 2018

Koalisi Arab Saudi dan Militan Houthi Kembali Bertempur di Pelabuhan Utama Yaman

Liputan6.com, Hodeidah - Pertempuran kembali pecah di kota pelabuhan utama Yaman, Hodaidah, antara pasukan koalisi Arab Saudi dan militan Houthi. Padahal, kedua pihak telah sepakat untuk menghentikan konflik.

Pesawat-pesawat tempur koalisi kembali melakukan pemboman menyusul bentrokan antara pemberontak dan pasukan pro-pemerintah pada akhir pekan lalu.

Dikutip dari BBC pada Selasa (20/11/2018), PBB berusaha menghidupkan kembali pembicaraan untuk mengakhiri perang tiga tahun yang telah menyebabkan krisis kemanusiaan besar-besaran di Yaman.

Sejauh ini, konflik tersebut telah membunuh ribuan orang dan mendorong jutaan penduduk Yaman masuk ke jurang kelaparan.

Pada hari Senin, pertempuran sengit disebut terdengar hingga ke pinggir kota Hodeidah, yang dikendalikan oleh pemberontak Houthi. Sementara di waktu bersamaan, pesawat tempur koalisi meluncurkan serangkaian serangan udara terhadap posisi-posisi strategis pemberontak, demikian dilaporkan kantor berita AFP.

Kepala Komite Revolusioner Tertinggi Houthi, Mohammed Ali al-Houthi, sebelumnya mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemberontak menghentikan serangan pesawat tanpa awak dan rudal terhadap pasukan koalisi, menyusul permintaan mendesak dari PBB.

Pernyataan itu menambahkan bahwa Houthi siap bergerak menuju gencatan senjata yang lebih luas, jika "koalisi yang dipimpin Saudi menginginkan perdamaian".

Pekan lalu koalisi, yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, memerintahkan penghentian serangannya di Hudaydah, sebuah pelabuhan di Laut Merah. Mereka juga mengatakan bahwa mereka mendukung pembicaraan yang dipimpin PBB.

Utusan khusus PBB untuk Yaman, Martin Griffiths, mengatakan dia berharap pembicaraan damai diadakan sebelum akhir tahun ini.

Griffiths mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pada Jumat 16 November, bahwa dia telah diberi "jaminan tegas" bahwa kedua belah pihak akan menghadiri pembicaraan damai itu, dan berjanji untuk menemani perwakilan Houthi dari ibukota Sana'a, jika perlu.

Sebelumnya, kelompok Houthi batal menghadiri pembicaraan damai pada bulan September.

Simak video pilihan berikut: 

Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan bahwa sekitar 17 juta warga Yaman akan dilanda kelaparan jika dunia tidak segera mengirimkan bantuan humaniter.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2ORdLhV
November 20, 2018 at 03:08PM from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2ORdLhV
via IFTTT

No comments:

Post a Comment