Ichsan juga sudah 17 tahun menggeluti pekerjaan sebagai manusia milenium. Meski begitu, Ichsan tak malu atau gengsi mengakui pekerjaannya sebagai manusia milenium di depan para caleg yang hidupnya lebih mewah darinya.
"Basic saya teater. Lalu saya menjalani profesi sebagai humaoid atau manusia milenium. Saya lebih banyak dapat panggilan di mal-mal, hotel-hotel atau perusahaan. Job-nya sesuai permintaan, bisa berbentuk robot, manusia karakter dan lainnya," terang Ichsan.
Ichsan memiliki alasan lain kenapa begitu bersemangat menjadi caleg. Menurutnya dengan menjadi anggota dewan, hidupnya bisa lebih bermanfaat untuk masyarakat. Dengan harta dan kuasa bisa membantu sesama.
Saat ini, jangankan untuk membantu sesama, untuk mempromosikan dirinya sebagai caleg saja Ichsan mengaku kesulitan karena penghasilannya sebagai humanoid tidak menentu. Tidak seperti caleg lainnya yang memasang baliho dan spanduk sebagai alat peraga kampanye.
"Saya enggak bikin APK (APK), cuma modal keliling ketok pintu," ucap Ichsan.
Ichsan menceritakan hanya dengan modal Rp 2 juta, dirinya maju sebagai caleg. Dari modal itu, dia pergunakan untuk kebutuhan makan dan minum saat berkeliling ke rumah-rumah warga.
Meski begitu, pria berkacamata itu tetap optimis mengikuti Pileg 2019. Namun, kemenangan tetap dipasrahkannya kepada Tuhan Yang Maha Esa agar tidak terjadi kekecewaan mendalam.
https://ift.tt/2G1jOzj
April 04, 2019 at 06:23PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2G1jOzj
via IFTTT
No comments:
Post a Comment